Hemmm, fanfic ini ditulis berbulan-bulan yang lalu, waktu itu beneran lagi kangen baca komik dan jadi tergila-gila sama Miiko ini. Setelah penuh pertimbangan, akhirnya di publish juga...walopun sangaaaat geje, sangaaat childish...tapi gapapa...waktu nulisnya beneran deg-degan inget Tappei sihhh...fufufufufu... ^o^
“Yamada, jangan lupa, besok jam sembilan aku tunggu di depan
stasiun.”
Aku mengangguk penuh semangat. “Oke, sampai ketemu besok!”
“Bye!”
BUK. Sebuah buku menimpuk kepalaku dengan cukup keras. Di
sampingku, Tappei berdiri sambil berkacak pinggang. “Kalian mau ke mana sih?”
“Yoshida punya dua tiket gratis ke taman hiburan. Hehehehe....pasti
menyenangkan. Sudah lama aku tidak pergi ke sana!”
“Oh! Kalian berkencan ya?” tanya Tappei sinis, matanya penuh selidik.
“Enak aja! Lagian kenapa sih banyak tanya, kau cemburu ya?Hahahaha...”
“Enak aja! Lagian kenapa sih banyak tanya, kau cemburu ya?Hahahaha...”
Tappei mendorong kepalaku dengan cukup keras. “Enak aja! Aku
ga peduli kamu kencan sama Yoshida!” ujarnya ketus lalu meninggalkanku yang
masih melongo keheranan.
Di rumah...
Aku mengacak-ngacak lemari bajuku, memilih baju mana yang
pantas untuk kupakai hari ini. Mamoru, adikku berdiri didepan pintu
kebingungan. Ekspresi mukanya jelas menunjukkan ia tidak suka dengan keadaan
kamarku yang berantakan. Tapi peduli amat, sekarang kami punya kamar
masing-masing, jadi dia tidak bisa protes lagi.
“Miiko, kau mau pergi kemana?”
“Aku mau pergi ke taman hiburan bareng Yoshida. Kira-kira aku pakai baju apa ya?”
Mamoru memandangku keheranan. “Kau suka Yoshida? Kalian berkencan? Kukira kau suka Tappei.”
“Eh...eh...bu...bukan seperti itu! Aku...Tappei??”
“Sudahlah, aku juga mau pergi sama Yuka-chan ke toko buku.”
“Aku mau pergi ke taman hiburan bareng Yoshida. Kira-kira aku pakai baju apa ya?”
Mamoru memandangku keheranan. “Kau suka Yoshida? Kalian berkencan? Kukira kau suka Tappei.”
“Eh...eh...bu...bukan seperti itu! Aku...Tappei??”
“Sudahlah, aku juga mau pergi sama Yuka-chan ke toko buku.”
Heh...aku sendiri tiba-tiba kaget, mengapa aku jadi ribet
memilih baju yang akan kupakai ya. Aku menyukai Yoshida? Hmmm...dari SD dia
selalu baik padaku, dia rajin belajar, tampan, dan jelas-jelas menyukaiku.
*Miiko Geer* Tapi...aku masih belum
menyukainya. Tappei? Hmmm...dia selalu jahat...selalu mengejekku. Aku tidak
punya alasan menyukainya. Hiiii....
“Miiko!!”
“Woi! Yamada!”
“Woi! Yamada!”
Begitu aku keluar rumah, aku dikagetkan dengan suara teman-temanku. Di sana, Mari-chan, Yukko, Tappei dan Kenta menungguku dengan sedikit menyeringai!
“Bagaimana kalau kita pergi sama-sama?” tanya Mari-chan sambil terkekeh. “Kau
bukan mau kencan sama Yoshida, kan?”
“Ng...nggak...” aku menjawab dengan gugup. “A...ayo!”
“Ng...nggak...” aku menjawab dengan gugup. “A...ayo!”
Aku menarik Tappei ke belakang, sedikit kesal karena mereka
datang tiba-tiba.
“Kenapa sih kau bilang-bilang aku pergi sama Yoshida?”
“Tadi aku ngajak Kenta main baseball, tapi dia mau pergi ke taman hiburan sama Ogawa. Aku bilang kau juga mau kesana. Dia yang punya usul mengajakku dan Shimura.”
“Ah...kalian memata-mataiku ya?”
Tappei mendengus kesal. “Iiihh...penting banget ya kami tahu kau sama Yoshida ngapain.”
Aku terdiam, ga tau harus bilang apa. Yoshida pasti kaget karena teman-temanku juga ikut.
“Kau gugup ya?” tanya Tappei sambil melirik mukaku sekilas. “Eh...ngga kok!” aku cepat-cepat menjawab. “Kau ini suka ngawur!”
“Pipimu merah.” Aku lalu memegang pipiku yang memang terasa sedikit memanas. “Hehehe...kok panas ya?” gumamku pelan.
“Kalau Yoshida bilang lagi dia suka sama kamu dan ngajak kamu kencan dan kalian pacaran seperti Kenta dan Ogawa, kau mau?” tanya Tappei pelan dengan muka yang sedikit kaku.
“Hmmm....Yukko dan Kenta memang serasi sekali. Kenta orangnya baik dan selalu bikin Yukko senang. Yoshida juga selalu baik sama aku. Dia juga pintar. Menurutmu, gimana ya kalau aku pacaran sama Yoshida?”
Tappei sedikit kaget dengan pertanyaannku. Mukanya agak memerah. “Ga tau. Itu terserah kalian.”
“Apa kami akan terlihat serasi seperti Kenta dan Yukko?”
“Ga tau!” Tappei menjawab dengan nada sedikit meninggi sampai-sampai Mari-chan menengok kebelakang untuk mencoba mencari tahu apa yang kami bicarakan.
“Kau kenapa sih?” Kupikir mood Tappei kurang begitu baik hari ini. Mungkin dia ga suka Kenta mengajaknya ke taman hiburan.
“Ga,” ujarnya pelan sebelum memalingkan muka dan berjalan mendahuluiku.
“Kenapa sih kau bilang-bilang aku pergi sama Yoshida?”
“Tadi aku ngajak Kenta main baseball, tapi dia mau pergi ke taman hiburan sama Ogawa. Aku bilang kau juga mau kesana. Dia yang punya usul mengajakku dan Shimura.”
“Ah...kalian memata-mataiku ya?”
Tappei mendengus kesal. “Iiihh...penting banget ya kami tahu kau sama Yoshida ngapain.”
Aku terdiam, ga tau harus bilang apa. Yoshida pasti kaget karena teman-temanku juga ikut.
“Kau gugup ya?” tanya Tappei sambil melirik mukaku sekilas. “Eh...ngga kok!” aku cepat-cepat menjawab. “Kau ini suka ngawur!”
“Pipimu merah.” Aku lalu memegang pipiku yang memang terasa sedikit memanas. “Hehehe...kok panas ya?” gumamku pelan.
“Kalau Yoshida bilang lagi dia suka sama kamu dan ngajak kamu kencan dan kalian pacaran seperti Kenta dan Ogawa, kau mau?” tanya Tappei pelan dengan muka yang sedikit kaku.
“Hmmm....Yukko dan Kenta memang serasi sekali. Kenta orangnya baik dan selalu bikin Yukko senang. Yoshida juga selalu baik sama aku. Dia juga pintar. Menurutmu, gimana ya kalau aku pacaran sama Yoshida?”
Tappei sedikit kaget dengan pertanyaannku. Mukanya agak memerah. “Ga tau. Itu terserah kalian.”
“Apa kami akan terlihat serasi seperti Kenta dan Yukko?”
“Ga tau!” Tappei menjawab dengan nada sedikit meninggi sampai-sampai Mari-chan menengok kebelakang untuk mencoba mencari tahu apa yang kami bicarakan.
“Kau kenapa sih?” Kupikir mood Tappei kurang begitu baik hari ini. Mungkin dia ga suka Kenta mengajaknya ke taman hiburan.
“Ga,” ujarnya pelan sebelum memalingkan muka dan berjalan mendahuluiku.
Yoshida jelas sekali terlihat kaget melihat kami datang
bersama-sama. Tapi karena dia selalu baik, dia tersenyum dan menyapa yang lain
dengan ramah. “Kita bisa bersenang-senang bersama disini. Rasanya sudah sangat
lama. Terakhir kita semua kesini kan waktu kelas empat!”
“Iya, ya. Waktu itu kan kencan pertama Yoshida dan Miiko!” ucap Mari-chan sok tahu. Aku tersenyum gugup, lalu entah kenapa aku merasa Tappei mengawasiku. Ketika aku meliriknya, dia hanya menatapku dengan sinis. Iiih, kenapa sih orang itu. Ga bisa lihat orang lain senang!
Begitu sampai di taman hiburan, Yukko dan Kenta segera
berpisah mencari wahana yang akan mereka naiki. Mari-chan dan Tappei memilih
membuntuti aku dan Yoshida. Mengesalkan sekali.
“Yamada, ni eskrimnya.” Yoshida menyodorkan es krim cokelat
kesukaanku begitu aku merasa mual setelah naik roller coaster. Tanpa menunggu
lama, aku segera melahapnya. Yoshida tersenyum melihat tingkahku. Tappei yang
duduk disampingku kemudian memegang tanganku, lalu menarikku sehingga kami
berhadapan. “Kau ini, selalu saja seperti anak kecil,” ujarnya sambil
membersihkan sisa eskrim di pinggir bibir dan pipiku. DEG. Begitu aku melihat Tappei yang mukanya
agak memerah, jantungku berdetak lebih kencang. Aku bisa mendengar Mari-chan
berkata, “Wow, Tappei perhatian sekali!” dan Yoshida tersenyum hampa di
depanku. Aku mengambil sapu tangan Tappei. “Aku akan membersihkannya sendiri,”
gumamku pelan. Ketika tangan kami bersentuhan, aku bisa merasakan kalau tangan
Tappei dingin sekali. Apakah dia gugup? Kenapa aku tidak bisa menenangkan detak
jantungku? Apa aku menyukai Tappei? *Jreng...jreng...jreng...back soundnya kaya sinetron mau bersambung*
-26 Januari 2012-
*Fufufufufu...oh no!! fanficnya alay sekaleeeeee...sok ABG...hihihihi... =P
0 komentar:
Posting Komentar